SMA 3 Semarang

Jumat, 25 Mei 2018

Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah

Berpikir Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah
   
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir Diakronis/Kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.

     Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu.
      Selain melatih kita untuk dapat berpikir kronologi dan sinkronik, sejarah juga mengajarkan kepada kita cara berpikir holistic. Holistic mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Konsep Dasar Berpikir Sejarah

Pengertian sejarah secara umum diartikan kisah atau cerita yang mengupas kehidupan manusia di masa lampau. Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak terlepas dari cara berpikir Diakronis dan Sinkronis, yang masing-masing saling melengkapai.

Berpikir Sejarah Secara Diakronis
Diakronis berasal dari bahasa Yunani, diakronis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba.
a) Contoh berpikir sejarah secara diakronis
Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti: peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa Rengasdengklok, penyususnan teks proklamasi, dan lain sebagainya.

Berpikir Sejarah Secara Sinkronik
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Berpikir sinkronik dalam sejarah adalah mempelajari (mengkaji) struktur (karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.
a) Contoh berpikir sejarah secara sinkronis
Menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, seperti: Keadaan ekonomi masyarakat Indonesia tahun 1945-1950.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar