Hukum internasional mengatur segala
kemungkinan yang terjadi, termasuk pecahnya sebuah negara. Dalam hukum
internasional dikenal sebuah istilah “Disolution”
atau “Pemisahan”. Hal ini mengarah
kepada sebuah negara yang tadinya merupakan satu negara, lalu terpecah atau
terpisah menjadi dua negara bahkan lebih. Contohnya adalah negara Cekoslovakia
yang terletak di Eropa tengah.
Cekoslovakia
merupakan sebuah negara yang berdaulat, baik di pandang menurut aspek manapum. Cekoslovakia beribukota di Praha.
Cekoslovakia mengalami“Disolution” atau pemisahan menjadi dua
negara yaitu, Republik Ceko dan Slovakia. Sejarah panjang bagi negara ini dalam
memutuskan untuk melakukan pemecahan. Sejarah mencatat, perjalanan panjang bagi
Cekoslovakia dari sejak tahun dimana negara ini mendapat pengaruh komunis pada
masa perang dingin. Setelah pecahnya perang dunia 1 Cekoslovakia merupakan
negara tempat memproduksi senjata dan merupakan gudang senjata. Pada Perang
Dunia ke-2 Cekoslovakia jatuh ditangan Jerman. Jerman menjadikan negara ini
bersama dengan Polandia sebagai negara boneka untuk menyimpan persenjataannya
dalam usahanya mengalahkan Rusia. Setelah Perang Dunia II selesai, Cekoslovakia
menjadi negara bebas yang mendapat pengaruh dari Rusia dalam pemerintahannya.
Namun, setelah Perang dingin usai Cekoslovakia merubah pemerintahannya menjadi
sebuah pemerintahan yang berbentuk Republik.
Sejak usainya
perang dingin banyak terjadi perpecahan di antara anggota parlemen yang mendukung
adanya desentralisasi dan yang tidak mendukung upaya desentralisasi. Negara ini
memutuskan memecah wilayahnya menjadi dua bagian. Dimana kekuatan pemerintah
yang berpusat di Praha mendapat tentangan oleh para anggota parlemen yang ada
di wilayah Slovakia.
Pemisahan sebuah
negara menurut hukum internasional lebih dikenal dengan istilah suksesi negara. Maksud dari suksesi
negara ialah “Hilangnya seluruh atau
sebagian kedaulatan wilayah dari negara lama dan sekaligus perolehan kedaulatan
wilayah atas wilayah itu” . Pada tahun 1992 diadakan sebuah
negosisasi oleh Vladmir Mečia
perwakilan dari Slovakia dan Václav Klaus dari Ceko untuk menegosiasikan permasalahan
yang timbul dari perbedaan pendapat antara Ceko dan Slovakia. Permasalahan
tersebut mengenai keinginan Slovakia
untuk adanya desentralisasi tetapi perbedaan itu muncul ketika Ceko tidak menyetujuinya dan lebih memilih
agar Praha (pusat) yang mengkontrol tidak perlu adanya desentralisasi.
Selain itu juga adanya persaingan antara
Ceko dan Slovakia dalam industri senjata yang membuat Slovakia memutuskan
untuk memisahkan diri agar industri senjatanya dapat bersaing secara sehat.
Kedua belah pihak membawa bukti-bukti agar mahkamah Konstitusi
Federasi dapat
mengesahkan pembubaran Cekoslovakia. Dengan disahkannya Konstitusi, UU 542 pada
tanggal 25 November 1992 maka pemecahan
Cekoslovakia menjadi Republik Ceko dan Republik Slovakia mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 1993. Cekoslovakia merupakan negara yang melakukan
pemecahan diri secara damai dan berdasarkan keinginan kedua belah pihak
sehingga lebih dikenal dengan istilah Revolusi
Velvet atau Revolusi Beludru.
Revolusi Velvet atau Revolusi Bludru ini mengarah pada suatu bentuk pemisahan diri yang terjadi secara damai
tanpa melalui perang.
Aspek Hukum
Untuk menghindari ketidak konsistenan negara baru dalam
menjalankan hak dan kewajiban negara yang digantikan, perlu adanya pengaturan
melalui perjanjian penyerahan kedaulatan (dovolution agreements). Perjanjian
tersebut bisa berupa hak atas wilayah dan properti atau aset-aset negara.
Terdapat beberapa hal yang diatur dalam menentukan pembagian aset negara. Pada
tanggal 13 November 1992 Majelis Federasi mengesahkan Undang-Undang Konstitusi
541 yang menetapkan pembagian aset negara untuk Ceko dan Slovakia. Pembagian
ini juga meliputi atas pembagian luas wilayah atau tanah negara. Pembagian
wilayah ditetapkan dengan Rasio 2:1 atas kepemilikan Ceko dan Slovakia. Rasio
pembagian ini didasarkan atas perkiraan rasio populasi antara Ceko dan
Slovakia.
1.
Divisi
Properti Negara
Pembagian ini disesuaikan dengan perkiraan rasio yang telah
ditetapkan. Dalam pembagian properti negara ini mencangkup didalamnya adalah
perlengkapan militir negara, angkuutan-angkutan berat seperti kereta api dan
pesawat. Termasuk juga didalamnya mengenai kas negara berupa cdangan emas yang
dimiliki negara.
2. Divisi Mata Uang
Awalnya Kedua negara memutuskan menggunakan mata uang yang sama
yaitu koruna. Jika mata uang kedua negara diganti akan mengakibatkan kerugian
bagi kedua negara terutama di pihak Ceko. Pada akhirnya mata uang kedua negara
tidak diganti namun sesuai dengan GDP negara yang dihitung setahun setelah
pimisahan nilai mata uang kedua negara memiliki perbedaan. Nilai mata uang
Koruna Ceko memiliki nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan Koruna
Slovakia.
3. Bendera dan Lambang Negara
Bendera dari kedua negara tidak jauh berbeda dalam warna. Unsur
warna merah, putih dan biru laut mendominasi bendera kedua negara. Dalam
susunan warna juga tidak begitu berbeda. Putih berada diatas, biru laut berada
ditengah namun bagi Ceko biru laut membentuk segitiga tetapi tetap berada
ditengah dan warna merah berada dipaling bawah. Sedikit tambahan lambang negara
di bendera Slowakia posisinya terletak ditengah agak ke kiri (dari sudut penglihatan)
dan menyentuh semua warna. Kemudian lambing kedua negara sangat berbeda.
Berdasarkan perjanjian yang melarang penggunaan lambang yang lama ketika kedua
negara masih bersatu namun diperbolehkan mengambil unsur yang ada dilambang
negara yang lama. Untuk Ceko mereka menggunakan lambang singa yang mempunyai
sayap di ekornya menandakan bahwa Ceko siap menunjukkan tajinya kepada dunia
internasional. Sedangkan Slowakia memilih menggunakan lambang salib dengan awan
dibawahnya menandakan Slowakia lebih konsentrasi kebidang kerohanian.
4. Kewarganegaraan
Apabila terjadi pemisahan wilayah teritorial, secara prinsip
negara baru akan memberikan kewarganegaraan kepada penduduk yang berada di
wilayah tersebut. Namun biasanya penduduk diberikan dua opsi, yang pertama bersifat
kolektif atau plebisit dan kedua sifatnya individual yaitu penduduk diberikan
hak untuk memilih. Dalam kasus Cekoslovakia penentuan kependudukan dibahas
dengan seksama dan juga berdasarkan kesepakatan antara Ceko dan Slovakia.
Ditahun awal pemisahan Ceko dan Slovakia memutuskan tidak terlalu
mempermasalahkan kewarganegaraan penduduknya, kedua negara memberika
kewarganegaraan ganda bagi penduduknya. Hal ini terlihat selama beberapa tahun
penduduk di wilayah Ceko diperbolehkan memasuki wilayah Slovakia tanpa
menggunakan paspor. Namun pada akhirnya Ceko dan Slovakia memiliki kesepakatan
dalam hal kewarganegaraan, kesepakatan tersebut mengarah pada perjanjian
Schagen. Perjanjian tersebut mengatur tentang hak penduduk di wilayah Eropa
untuk memilih bertempat tinggal dimana pun di wilayah Eropa dan berhak
memperoleh pekerjaan.
Hubungan Republik Ceko dan Slovakia pasca pemisahan
Pasca pemisahan Cekoslovakia menjadi Republik
Ceko dan Slovakia hubungan antara kedua negara terbilang cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari kesepakatan-kesepakatan yang muncul untuk mempermudah
penduduknya dalam memperoleh kewarganegaraan. Dalam persaingan industri senjata
Republik Ceko dianggap lebih unggul dibandingkan Slovakia namun hal ini tidak
menimbulkan konflik dalam persaingan indurtri senjata kedua negeara tersebut.
Sebagai negara yang berpisah secara damai, Rebuplik Ceko dan Slovakia tetap
menjaga hubungan baiknya. Hal ini terlihat dalam beberapa perjanjian Bilateral
antara kedua negara tersebut.
Ada beberapa faktor Ceko &
Slovakia memutuskan untuk memisahkan diri :
Pertama, karena adanya perbedaan kondisi masyarakat
& infrastruktur
Kedua, adanya persepsi di Ceko kalau Slovakia
hanyalah beban untuk anggaran mereka. Sementara kalau di Slovakia, persepsi
yang dominan adalah wilayah mereka merupakan "anak tiri" dalam
pembangunan nasional.
Ketiga, pasca tumbangnya rezim komunis yang otoriter
& sentralistik, masing-masing negara bagian merasa lebih mudah untuk
memajukan daerahnya sendiri jika keduanya beroperasi secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar