SMA 3 Semarang

Jumat, 25 Mei 2018

Analisa Konsumen

Segmenting, Targeting, Positioning


      Analisa Konsumen adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memilih calon konsumen yang tepat. Menentukan konsumen yang tepat adalah salah satu kunci kesuksesan bisnis.
            Ada cara sederhana yang bisa digunakan untuk memilih calon konsumen yang akan kita layani, yaitu dengan melakukan:
·         Segmenting
·         Targeting
·         Positioning

1.   Pengertian Segmenting


Segmenting artinya pengelompokan, yaitu mengelompokkan calon konsumen berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pengelompokan konsumen dibagi  berdasarkan tiga hal, yaitu:
a. Geografi
Yaitu membagi kelompok calon konsumen  berdasarkan wilayah yang berbeda beda seperti negara, provinsi, kota, atau desa. Pengusaha atau perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
Segmenting artinya pengelompokan, yaitu mengelompokkan calon konsumen berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pengelompokan konsumen dibagi  berdasarkan tiga hal, yaitu:

b. Demografi
   Yaitu membagi calon konsumen menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan agama.
Ada beberapa alasan segmentasi demografi hampir selalu disertakan, antara lain karena mudah pembagiannya dan dapat memberikan gambaran tentang trend yang sedang terjadi.

c. Psikografi
            Yaitu membagi calon konsumen menjadi kelompok- kelompok berdasarkan perilakunya melalui gaya hidup (lifestyle), kelas sosial, nilai-nilai kehidupan yang yang dianut (value)  dan kepribadian (personality).
            Segmentasi berdasarkan psikografi ini dilakukan jika segmentasi demografi dirasa belum cukup sehingga perlu pembagian lebih jauh apa yang membuat orang-orang yang memiliki usia, pendapatan, dan pendidikan yang sama mempunyai perilaku yang berbeda dalam pembelian suatu barang dan jasa.

Dari 3 uraian pengelompakan tersebut, kita tidak harus menggunakan seluruh keriteria melainkan dapat disesuaikan dengan produk yang kita jual.
Contoh:
Bu Tarno ingin membuka usaha terang bulan yang diberi nama “TERANG BULAN ISTIMEWA” Bu Tarno perlu melakukan segmentasi berdasarkan:
a)    Geografi (area penjualan) : karena Bu Tarno berencana menjual terang bulan dengan menyewa kios di daerah Surabaya Selatan, maka Bu Tarno melakukan segmentasi dengan membagi kota Surabaya menjadi 5 area, yaitu Surbaya Utara, Surbaya Timur, Surbaya Selatan, Surbaya Barat, dan Surbaya Pusat.
b)   Demografi
ü  Usia : karena tidak semua usia bisa mengonsumsi terang bulan, maka bu Tarno melakukan segmentasi dengan membagu usia target konsumennya menjadi: bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
ü Pendapatan : karena tidak semua golongan pendapatan mau atau bersedia membeli “TERANG BULAN ISTIMEWA” karena harganya yang relatif mahal, maka bu Tarno melakukan segmentasi dengan membagi pendapatan target konsumennya menjadi: menengah ke bawah, menengah, dan menengah ke atas.

ü Pekerjaan : karena semua jenis pekerjaan dapat mengkonsumsi “TERANG  BULAN ISTIMEWA” sehingga Bu Tarno tidak perlu melakukan  segmentasi berdasarkan pekerjaan.
ü  Jenis kelamin : karena baik laki-laki maupun perempuan dapat mengkonsumsi “TERANG BULAN ISTIMEWA”, maka Bu Tarno juga tidak perlu melakukan segmentasi  berdasarkan jenis kelamin.

            Jadi, segmentasi atau pembagian kelompok konsumen disesuaikan dengan karakteristik produk yang akan dijual. Tidak harus seluruh jenis pengelompokan (geografi, demografi, dan psikografi) digunakan.

2.    Targeting



Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.
a)     perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
b)     strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan.
c)     segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.

Menentukan Target Market
            Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan 5 (lima) pola, sebagai berikut :
a) Single Segment Concentration
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja.

b)  Selective Specialization
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen.

c)  Product Specialization
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.

d)  Market Specialization
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu.

e)  Full Market Coverage
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.

3. Pengertian Positioning


Positioning adalah posisi atau tempat, yaitu bagaimana kita memposisikan produk kita didalam benak (hati maupun pikiran) konsumen.

a)        Tujuan Positioning
Tujuan Positioning adalah agar produk kita mudah dikenal atau selalu diingat oleh konsumen. Salah satu caranya adalah dengan membuat tagline. Misalnya: ketika mendengar tagline “Semakin Di Depan”, maka akan teringat sebuah merek sepeda motor “Yamaha”.
Contoh tagline Bu Tarno untuk positioning produk terang bulannya adalah “Istimewa Di Setiap Gigitannya...”

b)        Syarat Positioning yang Baik
o      Positioning mencerminkan keunggulan kompetitif.
o      Positioning haruslah dipersepsi secara positive oleh pelanggan dan menjadi reason to buy.
o      Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendiferensiasikan diri dengan pesaing.
o      Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis

c)        Hal yang perlu dipertimbangkan sewaktu akan melakukan product positioning :
o      Perusahaan perlu mengkuti trend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
o      Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi  dan kualitas.
o      Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu.

o      Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar